Travelling |
27 Januari 2017 (Hari 1)
Saya ke Malaysia bersama dengan keponakan saya Ira, kami berdua berangkat ke bandara Soekarno Hatta Airport International dengan menggunakan Damri dari tempat yang berbeda "sesuai rumah kitalah" karena saya tinggal di sekitar Cibinong jadinya saya naik dari CCM Cibinong dengan tarif Rp 55.000 sedangkan Ira tinggal di sekitar Cililitan jadinya dia naik dari PGC dengan tarif Rp 40.000.
Kami memilih penerbangan Jakarta - Kuala Lumpur 11.40 WIB,oh iya jarak Jakara - Kuala Lumpur kurang lebih 2 jam.("pehitungan kami agar tidak terlalu kemalaman sampai di Malaysia") dan Alhamdulillah kami berdua sampai di Terminal 2D dalam jarak waktu yang tidak terlalu lama,jadi ngga BeTe saling nunggu.
Boarding Pass Lion Air |
Setelah urusan kami berdua selesai perut kami merasa lapar jadinya kami makan dulu karena kami yakin disana kami akan kesulitan menemukan menu yang sesuai dengan lidah kami "efek parno sendiri"
Malaysia |
Ngantri di Imigrasi |
Peta Panduan Transportasi Umum |
Sebenarnya ada beberapa pilihan untuk menuju kota Kuala Lumpur diantaranya taksi, mobil sewaan, Kereta KLIA Express atau Bis. Apabila kalian ingin naik taksi gunakanlah taksi bermeter (argo) yang dapat kamu pesan di loket resmi dan jangan coba coba untuk mendapat taksi yang tidak resmi karena bisa dipastikan taksi gelap yang akan memaksa kalian untuk bayar ongkos yang lebih mahal maklum tanpa argo.Begitu juga dengan mobil sewaan baiknya disewa melalui tempat resmi. Taksi dan mobil sewaan sangat cocok untuk kalian yang travelling dalam grup besar kalau seperti kami berdua KLIA Ekspress adalah yang terbaik "I Love Train"
Harga tiket kereta KLIA Ekspress 55RM atau sekitar Rp 168.00 kurang lebih tergantung nilai kurs ya. Kalau kalian merasa mahal bisa juga naik Bis dengan ongkos 11RM atau Rp 34.000. Tapi mahalnya harga tiket KLIA Ekspress menurut saya sebanding dengan kondisi keretanya dan fasilitas yang disediakan. KLIA Ekspress bersih, nyaman, cepat (KLIA 1 - KL Sentral hanya 25 Menit) dan fasilitas wifinya kenceng banget. Sembari update status di Sosmed saya celingak celinguk, soalnya isinya bule semua, dari bule Eropa, bule China, bule Korea, bule India, bule Amerika dan terakhir bule Indonesia yang kebetulan cuma saya sama Ira .... hahahahahha "ceritanya kita berdua lagi jadi orang bule nih"
Berhubung saya ngga sempat selfie di KLIA Ekspress saya ambil gambar dari blogg sebelah hehehehehe
Ini emang kali pertama saya datang ke Malaysia, tapi tidak membuat saya terlau shock, karena suasana di Malaysia hampir sama dengan di Jakarta, tapi sedikit agak asing model transportasinya dan bahasanya walau nyaris sama dengan bahasa Indonesia tetap aja terdengar aneh di kuping saya kadang membuat saya dan Ira tertawa mendengar atau membaca sesuatu.
Tak terasa saya dan Ira sudah sampai di KL Sentral yang merupakan stasiun pertukaran terbesar di Malaysia. Di stasiun pertukaran ini ada LRT Jalur Kelana Jaya, 2 Kereta KTM Komuter yaitu Jalur Rawang - Pelabuhan Klang dan Seremban - Batu Caves, Kereta KTM Intercity, ETS Ekspress antar kota serta jalur Monorel. Di KL Sentral ini kamu dapat menjumpai banyak kedai, gerai, resto franchise ternama hingga sederetan ritel yang ada baik di KL Sentral maupun di NU Central, sebuah mall yang terhubung langsung dengan stasiun KL Sentral. Di tempat ini kamu bisa juga menjumpai makanan dan minuman di food courd yang terletak di KL Sentral serta di NU Central dengan harga yang terjangkau.
Berhubung kami berdua sampai di KL Sentral sudah sore sekitar jam 16.30 waktu Malaysia kami berdua mencari makananan untuk dimakan di hotel nanti ... udah bisa di tebak dong jenis makanan apa yang kita pilih hahahahhaha Burger King, Mcdonald or KFC dan kita berdua memilih Burger King sebagai makanan pembuka di Malaysia. Setelah kita membeli makanan kita kembali berlanjut menuju hotel yang sudah kami pesan melalui pesanan online. Alhamdulillah hotel kami tidak begitu sulit untuk di cari karena letaknya di belakang stasiun Monorel (karena baru pertama kali kami sempat mutar mutar dulu) hahaha, sengaja kami memilih hotel di sekitar KL Sentral agar kami mudah kemana mana. Sampai hotel kami langsung disambut dengan begitu ramah oleh receptionist dan saat kita Check In kami berdialog kalau tidak salah ingat begini percakapannya:
Receptionist : Assalamualaikum (maklum kita berdua berhijab)bisa di bantu makcik
Saya n Ira : Walaikumsalam, saya mau chek in atas nama saya pastinya, hahhahaha
Receptionist : Ok ... langsung dilihat dan diminta pasport saya untuk di fotocopy plus kami diminta untuk Deposit 50RM, sembari fotocopy dia bertanya mudah ta ketemu hotel ini makcik
Saya dan Ira : sembari ketawa (dipanggil Makcik)kami menjawab kami tadi sempat mutar mutar dulu mall NU Cental dan bertanya sama petugas disana baru sampai disini padahal gampang dilihat pakai Google MAP
Receptionist : ohhhh na pusing pusing dulu di Mall NU Central "sadar pusing pusing = mutar mutar/berkeliling"
Saya : iya saya pusing pusing dulu sampai kepala saya juga pusing "pening" dan kami bertiga ketawa
Sampai dikamar hotel, kami berdua langsung makan burger king maklum udah lapar sangat, setelah itu kami bersih bersih dan istirahat sebentar untuk ke KLCC oh iya kebetulan kami ke Malasyia pada waktu malam panjang maksudnya di Malaysia setiap 6 bulan jangka waktu malam lebih panjang dari siang begitu sebaliknya. Saat di Malaysia Shalat Subuh 6.09 Dzuhur 13.29 Ashar 16.44 Maghrib 19.29 dan Isya 20.38.
Setelah kami sudah cukup istirahat kami memesan grap dari hotel kami ke KLCC dengan tarif 8RM kebetulan kami malas pusing pusing dulu ceritanya hahahha, sampailah kami di KLCC dan selfie dimulai maklum kata orang belum sah ke Malaysia kalau belum Foto di Petronas.
Grap |
Petronas dilihat waktu siang |
Ira Action |
Aqueee |
Petronas dilihar diwaktu malam |
Kebetulan saat kami kesini bertepatan dengan malam tahun baru china (Imlek) jadi kota Malaysia dihiasi dengan pernak pernik Gong Xi Fa Cai.
Puas keliling KLCC dan berselfie ria kami kembali ke hotel dengan jadwal yang lumayan untuk hari esok.
28 Januari 2017 (Hari 2)
Pagi ini kami mulai hari dengan sarapan pagi di Restoran India disekitar hotel kami ... oh yach daerah sekitar KL Sentral sebagian besar orang India jadi jangan heran kalau kesini yach
Nasi Limak Ayam |
Daftar Menu |
Kalau kalian jalan jalan kesini, saya anjurkan beli nasi limak di emperan jalan aja lebih enak dari pada di restoran oh satu lagi kalau pesan teh harus bilang "teh O" kalau tidak nanti kalian akan dikasih teh tarik.
Setelah kami sarapan kami langsung menuju ke KL Sentral untuk naik KTM menuju Batu Caves dan merupakan stasiun yang terakhir, harga tiketnya 2RM. Hari ini Rute saya dari Batu Caves trus berlanjut ke Pasar Seni, Mesjid Jamek dan terakhir kita ke Kuala Lumpur City Galery
BATU CAVES
Batu Caves merupakan sebuah kuil Hindu yang terpopuler di luar India, yang terletak di bukit kapur Batu Caves distrik Gombak, tepatnya 13KM ke arah utara dari kota Kuala Lumpur, Malaysia. Yang paling keren dari tempai ini adalah sebuah patung emas Dewa Muragan yang merupakan patung tertinggi di dunia yang diameter tingginya 42,7M dan tepat dibelakangnya terdapat 272 anak tangga yang cukup curam untuk menuju ke mulut gua dan berfungsi sebagai Kuil.
Sampai di Batu Caves, saya langsung disambut matahari Malaysia yang cukup nyentrik pagi itu. Sebelum ketemu sama patung emas raksasanya, saya harus jalan dulu melewati lorong yang menjual pernak pernik khas india serta jajanan dan minuman lainnya. Oh iya, kalau ke Batu Caves jangan lupa buat bawa air minum ya. Kalau nggak bawa bisa juga beli kok ada yang jual air mineral di dekat pintu masuk, harganya 1,5RM. Setelah beberapa meter jalan kaki akhirnya sampai di areanya dan saya takjub lihat patung itu. Tinggi menjulang, besar, megah, dan gagah. Pokoknya keren abissss Ini sih nggak boleh terlewatkan buat nggak berselfie hukumnya wajib, hehehe. Rasanya kalau belum selfie di depan patung raksasa emas ini namanya belum ke Batu Caves. Di halaman depan patung emas raksasa ini juga saya melihat banyak sekali burung-burung. Kita bisa kasih makan supaya burung-burungnya pada kumpul. Berhubung Panasnya ngga nahan, saya tidak sempat berselfie ria dengan burung burung.
Setelah puas ketemu sama patung emas raksasa, kami jalan lagi buat masuk ke dalam gua. Seperti yang diawal saya bilang sebelum benar-benar bisa masuk ke dalam guanya kita harus naik 272 anak tangga dulu. Kebayang dong gimana capek? Hmmmm. Capek sih, tapi pas udah sampai di atas saya langsung disuguhkan dengan pemandangan gua yang luar biasa. Oh iya, pas naik tangga juga saya disambut dengan sekumpulan kera-kera. Lucu sih, tapi si Ira takut jadinya aku kerepotan dibuat olehnya. Jadi, tiap ada kera yang menghampiri dari arah kanan, dia kabur ke sebelah kiri saya dan begitu sebaliknya ... hahaaa. Ukuran keranya biasa aja dan suka ada yang jahil. Jadi, sebisa mungkin jaga barang bawaan ya biar nggak dicuri sama kera.
Akhirnya setelah menaiki 272 anak tangga, sampai juga di atas *uuuuuuf* kami langsung disambut dengan gua yang guede bangeeeet, Di sini ada beberapa kios yang menjual pernak-pernik khas india dan khas Batu Caves. Lanjut masuk ke dalam gua, saya harus menuruni beberapa anak tangga lagi dan setelah itu baru saya masuk ke pelatarannya. Pelataran yang ada di dalam gua ini ukurannya lebih lebaaaar dan besar dari pelataran yang pertama tadi. Dinding-dinding gua dan patung-patung khas India yang ada di pelataran ini juga diterangi dengan lampu yang memberi kesan lebih eksotis.
Rasanya saat berkunjung ke Batu Caves seperti saya sedang di India dari pada di Malaysia. Setelah puas keliling batu Caves saya mampir membuat hena di tangan saya sembari berteduh dari sengatan matahari yang begitu menyengat .... dan ongkos buat hena tergantung pilihan kalau sepertinya saya 15RM yach, setelah puas berkeliling kita berdua akhirnya kembali ke Kuala Lumpur.
abaikan orang2 dibelakang saya |
Arah balik dari Batu Caves |
Pasar Seni
Dari Batu Caves kita berhenti di stasiun Kuala Lumpur dari sini kurang lebih 600 meter dengan berjalan kaki melewati Jalan Tun Sambanthan.
Central Market |
Setelah saya sampai di pasar seni/central market, kami mulai berkeliling mencari souvenir ciri khas Malaysia dan tak lupa coklat buat oleh oleh.
Maaf coklatnya ngga difoto ... hahahahaha ngga enak takut pada ngiler akunya yang dosa nantinya.
Mesjid Jamek
Alhamdulilah pas kita sampai di Masjid Jamek waktunya shalat Dzuhur, jadinya saya dan Ira bisa merasakan shalat berjamaan disini.
Tapi sayang saat kita kesini Masjid Jamek sedang dalam renovasi jadinya ngga bisa selfie diantara payung payungnya d
Kuala Lumpur City Gallery
Untuk mencapai kesini kita berdua pakai acara nyasar nyasar maklum bingung baca google MAP tapi Alhamdulillah dengan semangat 45 akhirnya kita ketemu Kuala Lumpur City Gallery. Di sini kita bisa melihat bagaimana Malaysia dulu dan sekarang dengan adanya peragaan model kota Malaysia yang spektakuler dan untuk bisa menikmati peragaan itu kita harus menyiapkan uang sebesar 5 RM. Yang paling seru di Kuala Lumpur City gallery ini adalah the giant ‘I LOVE KL’ yang menjadi a must photo-stop. Pokoknya sayang banget kalau nggak foto-foto di sini. Oh iya, buat bisa foto-foto di depan gaint KL nggak perlu mengeluarkan uang alias free, tapi harus antri, karena yang mau foto di sini buanyaaak banget. Sambil nunggu antrian, kita bisa menikmati fasilitas free wifi-nya. Asyik bisa update status dulu. Kuala Lumpur City Gallery ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 6.30 malam.
Setelah puas seru-seruan di Kuala Lumpur City Gallery, kami melanjutkan lagi perjalanan ke Petaling Street. Siang itu mataharinya sangat terik. Panas. Tapi nggak menyurutkan kami buat jalan kaki. kami jalan kaki dari daerah Merdeka Square ke Petaling Street dan itu jauuuuuuh banget. Hehe. Lagi, lagi, dan lagi… kami nyasar, betis oh betiss. Harusnya kami jalan melewati jalur Lebuh Pasar Besar, tapi kami malah berputar ke jalan Tun Perak *urut kaki* Jalan sana, jalan sini, belok sana, belok sini akhirnya kami sampai juga di Petaling Street. Yipiiiii! Nah, Petaling Street ini dikenal juga dengan nama Chinatown. Tapi sayang pas kita sampai disini banyak yang tutup karena bertepatan dengan Gong Xi Fa Cai.
Akhirnya kita putuskan untuk kembali ke Hotel dan didalam hati berjanji besok harus kembali kesini karena Petaling Street merupakan pioneer the old of Kuala Lumpur. Di sini itu seperti pasarnya Kuala Lumpur dan kita bisa ketemu banyak pernak-pernik serta barang-barang lucu tentunya dengan harga yang murah. Eh, sebenarnya sih harganya standar, tapi kalau kita bisa nawar kita bisa banget dapat harga super miring.
Pavilion Kuala Lumpur
Setelah cukup istirahat dan merengangkan kaki malamnya kita melanjutkan ke Pavilion Kuala Lumpur, Pavilion berada di Bukit Bintang dan untuk mencapai kesana kita mengunakan Monorel
Ketemu teman baru di Monorel |
setelah sampai di Pavilion kita berdua mulai shopping lagi tapi cuma shopping mata yach ceritanya besok mau ke Mitsui Outlet Park jadi bisa buat perbandingan harga ceritanya, maklum ini shopping pesanan khusus dari ibu ibu rempong yang ngga ngerti posisi isi dompet kita .. hahahhaa (nasib punya keluarga besar.
29 Januari 2017 (Hari 3)
Rencananya hari ini kita mau ke Mitsui Outlet Park naik bis ternyata rezeky anak shaleh kita malah di jemput sama teman aku yang tinggal disini ceritanya TKI gitu kata dia si bukan aku yach.
Akhirnya hari ini kita sarapan roti canai telur cilli dan teh O, dan Alhamdullilah luar biasa enaknya.
Sembari menunggu teman aku, kita putuskan untuk berkeliling di Mall NU Central ... puas keliling keliling dan membeli beberapa pasang sepatu sesuai pesanan bapak bapak rempong kita kembali ke hotel dan siap siap untuk di jemput. Dan seperti biasa kita tak lupa berselfie ria.
Setelah puas berselfie tak lama jemputan datang oooh akhirnya ... dengan rasa bahagia karena ada seseorang yang saya kenal di negeri ini..... ayo Lets Goooo
Akhirnya kita sampai juga di Mitsui Outlet Park, Mitsui merupakan distinasi Mall yang cukup baru di Kuala Lumpur karena posisinya dekat dengan KLIA1 dan KLIA2 bagi anda yang ingin ke mall dulu sebelum ke airport anda bisa menyempatkan diri ke Mitsui yang merupakan outlet merk branded disini juga terdapat berbagai restoran maupun tempat ngopi. selain itu mitsui menyediakan tempat pengecekan keberangkatan pesawat, dan tak hanya itu ada free bus shuttle baik dari bandara maupun dari Mitsui pp
Setelah puas puas keliling Mitsui Outlet Park, kita lanjut ke Putrajaya Malaysia.
PUTRAJAYA
Putrajaya, sebuah wilayah di Malaysia, adalah pusat pemerintahan administratif Negeri Jiran itu. Wilayah ini menjadi sebuah kota modern yang dilengkapi berbagai fasilitas mewah. Putrajaya memang telah memberikan catatan pada sejarah baru mengenai perencanaan kota modern di negeri ini. Malaysia sebagai negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, pusat keislaman, dan tempat ibadah menjadi hal terpenting. Untuk itu, saat pemerintahan dipimpin oleh Mahathir Muhammad, di wilayah Putrajaya didirikan sebuah masjid besar yang bersebelahan dengan kantor pemerintahan Perdana Menteri Malaysia, yang bernama Perdana Putra. Masjid itu diberi nama Masjid Putra yang diambil dari nama Perdana Menteri (PM) Malaysia Pertama, Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj. Masjid ini merupakan salah satu bagian kebesaran dan landmark Kota Putrajaya.
Masjid Putra
Masjid yang terletak di tepi danau ini seperti masjid terapung bila dilihat dari seberang danau dan langsung menarik setiap pasang mata bagi siapa saja yang melewati Jembatan Seri Wawasan menuju pusat kota Putrajaya. Sebuah Masjid berwarna merah jambu yang letaknya tepat bersebelahan dengan Dataran Putra/Perdana Putra yang merupakan tempat kediaman dan kantor Perdana Menteri Malaysia ini menjadi salah satu ikon dari sederetan gedung gedung indah di Putrajaya
Setiap orang yang masuk kedalam Mesjid ini harus berpakaian yang sopan atau menutup aurat dengan layak, setiap kita memasuki gerbang ada petugas yang akan melihat pantas tidaknya pakaian yang kita kenakan untuk masuk kedalam Mesjid Putra, karena saat itu kita tidak tahu kalau akan mampir ke Mesjid Putra, saya dan Ira memakai celana tapi kalau ukuran pakaian saya sudah cukup dianggap menutup aurat sedangkan untuk Ira dan Juni tidak jadi mereka harus mengunakan jubah yang sudah disiapkan oleh pihak Mesjid Putra. Karena saya tidak mau ketinggalan saya juga ikut memakai jubah.
Alhamdulillah kami melaksanakan shalat Ashar dan Magrib disini, dan Subhanallah indah banget arsitektur tradisional Melayu di Mesjid ini, sayang saya tidak sempat foto tempat mengambil air wudhu di sini, yang letaknya dilantai bawah dan itu sangat luas, tapi sekali lagi liburan saya kali ini saya merasa seperti perjalanan spiritual yang tidak disengaja karena dapat berkunjung ke mesjid mesjid yang terkenal di kota yang saya singgahi. Dan percaya atau tidak setiap saya memasuki mesjid selama saya berlibur di Malaysia, pasti kurang lebih 10 menit lagi waktu shalat .... pokoknya Subhanallah
Suasana didepan Masjid Putra |
Dataran Putra/Perdana Putra
Jembatan Seri Wawasan
Jembatan Seri Wawasan ini dikenal juga sebagai jembatan Putrajaya, karena kecantikannya sudah terlihat dari kejauhan apabila berkendara keliling Putrajaya
Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin |
Sayang kita tidak sempat mampir ke Masjid Tuanku Mizan Abidin, karena cacing di perut kita sudah tidak bisa diajak kompromi jadinya berakhir sudah perjalanan kita ke Putrajaya, tapi Insya Allah kalau ada umur panjang dan rejeki kita akan mampir kesana.
30 Januari 2017 (Hari 4)
Tiba waktunya untuk mengakhiri perjalanan seru ini, tapi ada sedikit kendala gara gara semalam keliling Putrajana dan makan malam di Restoran Thailand di daerah Kajang akhirnya saat kita sampai di daerah Bukit Bintang Mall Pavilion maupun Central Market udah tutup, jadinya pesanan ibu ibu rempong plus teman teman kantor belum ada yang kebeli OMG OMG gimana dong .... Jadinya aku dan Ira berpikir keras dan mengatur jadwal karena kita tidak mau terlambat lagi, karena besok kita berangkat jam 12.40 waktu Malaysia dan kita harus ada disana sekitar jam 11.00 itu paling lambat maklum kita belum begitu paham dengan bandara Kuala Lumpur seperti bandara Soekarno Hatta, jadinya takut kalau kita harus pusing pusing lagi. Setelah pemikiran yang begitu keras dan panjang apakah mau ngunduri jadwal penerbangan atau tetap karena kita pulang mengunakan penerbangan Garuda Indonesia, jadi ngga begitu sulit si tapi yang buat kita pusing adalah gimana caranya bawa barang kita yg bejubel ini karena kita kekurangan tas jinjing aduhhhhh ... juga mikirkan "hahahhaha
Mall Pavilion maupun Central Market baru di buka jam 10.00 pagi "sama dengan disini", jadinya kita agak gimana gitu mikirinnya. Dan sekali lagi Alhamdulillah semua dapat teratasi kecuali pesanan teman teman kantor pastinya "Maaf yach makcik2 ama pakcik2 next time ya". Akhirnya kita berdua berjalan ke KL Sentral untuk naik KLIA Ekspress untuk menuju KLIA1 dengan perasaan plong plong bingittttttssss